Jumat, 26 Februari 2010
Hidup KOSTER, Allahu Akbar....!!!
HIDUP KOSTER….! ALLAHU AKBAR….! Yup, yel-yel itulah yang dikumandangkan bro Dona HTMLBogorianz ketika berfoto bersama di acara ulang tahun KOSTER ke 5 di Orchard Walk, Bogor Nirwana Residance, Minggu-21 Februari 2010 kemarin. Ingin tahu reportase lengkapnya, yuk dibaca sampai habis…..
Sebelumnya ketika kabar lewat SMS center Bogorianz yang sampai ke hape saya, yang berisi undangan agar HTML Bogorianz menghadiri HUT KOSTER (Komunitas Suzuki Thunder) ke 5 di Orchard Walk, Bogor Nirwana Residance, Minggu-21 Februari 2010, saya pikir yang berulang tahun adalah KOSTER chapter Bogor. Tapi kemudian di web KOSTER akhirnya saya mengetahui bahwa acara tersebut merupakan HUT KOSTER berskala nasional, yang artinya bakalan dihadiri oleh berbagai chapter KOSTER di Indonesia. Selain bakalan dihadiri oleh pasukan KOSTER sendiri, KOSTER juga mengundang berbagai klub motor lainnya, selain juga akan diisi oleh berbagai acara menarik yang pasti heboh. Wah, walaupun belum datang, sudah kebayang deh kemeriahan acaranya.
Selasa, 23 Februari 2010
Helm dan fatwa MUI, efektifkah?
Beberapa hari lalu, di milis HTML (Honda Tiger Mailing List) sempat beredar postingan mengenai usulan agar MUI (Majelis Ulama Indonesi) mengeluarkan fatwa haram mengendarai motor tanpa helm. Sumber postingan itu berasal dari detikOto.com. Beragam komentar pun bermunculan. Dari yang sinis, skeptis, setuju atau berharap banyak. Yang meminta agar MUI mengeluarkan fatwa haram itu adalah RSA (Road Safety Association), sebuah lembaga yang peduli pada akan keselamatan dan keamanan di jalan raya. Dalam pertemuan itu ada beberapa nama yang patut disebut. Diantaranya Rio Octaviano sebagai ketua umum RSA dan Edo Rusyanto, kepala litbang RSA. Dari pihak MUI, diwakili oleh Ichwan Syam, sekjen MUI.
Selasa, 16 Februari 2010
KOBOI Ulang Tahun!
Koboi yang ini pake jeans kok!
I.
Modal nekat, ya barangkali itulah kata yang paling tepat buat saya saat memutuskan untuk menghadiri perayaan ulang tahun KOBOI. KOBOI adalah singkatan dari Komunitas Blogger Otomotif Indonesia. Tentu saja, buat pemakai internet, kata blogger sudah tidak asing lagi. Banyak definisi pada kata blogger ini, tapi semuanya tertuju pada mereka, orang yang rajin menulis tentang apa saja dan kemudian meletakkan atau memposting tulisan mereka dalam blog yang mereka miliki. Tulisan mereka terkadang begitu bermutu tidak kalah dengan tulisan para ahli, wartawan bahkan politikus. Ulasannya terkadang begitu tajam dan tepat sasaran. Bidang yang ditulispun bisa apa saja, dari yang remeh-remeh hingga yang serius. Dari masakan, hobby, fashion, komunitas hingga politik dan teknologi. Dan KOBOI, sesuai namanya, tentu saja menulis tentang otomotif.
I.
Modal nekat, ya barangkali itulah kata yang paling tepat buat saya saat memutuskan untuk menghadiri perayaan ulang tahun KOBOI. KOBOI adalah singkatan dari Komunitas Blogger Otomotif Indonesia. Tentu saja, buat pemakai internet, kata blogger sudah tidak asing lagi. Banyak definisi pada kata blogger ini, tapi semuanya tertuju pada mereka, orang yang rajin menulis tentang apa saja dan kemudian meletakkan atau memposting tulisan mereka dalam blog yang mereka miliki. Tulisan mereka terkadang begitu bermutu tidak kalah dengan tulisan para ahli, wartawan bahkan politikus. Ulasannya terkadang begitu tajam dan tepat sasaran. Bidang yang ditulispun bisa apa saja, dari yang remeh-remeh hingga yang serius. Dari masakan, hobby, fashion, komunitas hingga politik dan teknologi. Dan KOBOI, sesuai namanya, tentu saja menulis tentang otomotif.
Jumat, 12 Februari 2010
Harley Davidson, Puber Kedua Dan Bogorianz!
I.
Saya sama sekali tidak pernah menyangka akan memiliki sebuah motor harley davidson, bermimpi pun tidak. Makanya saya masih tertegun dan mengingat-ingat apakah saya pernah bermimpi kejatuhan durian atau paling tidak rambutan, sehingga sekarang ada motor harley davidson ngejogrog di teras rumah saya. Sosoknya gahar, berat, dengan balutan warna hitam dan peraknya. Panjangnya memang tidak terpaut jauh dengan honda tiger revo saya, akan tetapi tenaganya, beda jauh meenn…. Dibanding honda tiger revo yang cuma 200 cc, harley davidson “baru” saya ini kira-kira memiliki 1000-an cc. Sore kemarin saya memang mendapat durian runtuh sebuah motor harley davidson warisan dari bos saya. Tipenya saya tidak tahu, tahun pembuatannya pun tidak paham, tapi menurut bos saya sekitar tahun 80-an. Motor itu memang sudah lama dimiliki oleh bos saya dan sudah berbulan-bulan atau mungkin bertahun-tahun tidak ditungganginya lagi. Tentu saja beliau jika bepergian lebih nyaman menggunakan BMW, mercy atau toyoya camry-nya. Itupun dengan sopir pribadinya. Bos saya itu memang terkenal dengan kemurahan hatinya.
Saya sama sekali tidak pernah menyangka akan memiliki sebuah motor harley davidson, bermimpi pun tidak. Makanya saya masih tertegun dan mengingat-ingat apakah saya pernah bermimpi kejatuhan durian atau paling tidak rambutan, sehingga sekarang ada motor harley davidson ngejogrog di teras rumah saya. Sosoknya gahar, berat, dengan balutan warna hitam dan peraknya. Panjangnya memang tidak terpaut jauh dengan honda tiger revo saya, akan tetapi tenaganya, beda jauh meenn…. Dibanding honda tiger revo yang cuma 200 cc, harley davidson “baru” saya ini kira-kira memiliki 1000-an cc. Sore kemarin saya memang mendapat durian runtuh sebuah motor harley davidson warisan dari bos saya. Tipenya saya tidak tahu, tahun pembuatannya pun tidak paham, tapi menurut bos saya sekitar tahun 80-an. Motor itu memang sudah lama dimiliki oleh bos saya dan sudah berbulan-bulan atau mungkin bertahun-tahun tidak ditungganginya lagi. Tentu saja beliau jika bepergian lebih nyaman menggunakan BMW, mercy atau toyoya camry-nya. Itupun dengan sopir pribadinya. Bos saya itu memang terkenal dengan kemurahan hatinya.
Minggu, 07 Februari 2010
Mencari buntut buat tigy!
Hari Minggu ini, niat mau ke bengkel untuk servis si tigy, membuat saya agak bingung menentukan bengkel, berhubung ada acara lain yaitu belanja antena radio untuk dipasang di tigy saya. Seorang brother HTML, yaitu bro Genta rupanya mempunyai rencana yang sama dengan saya. Kalau ke kang Rashim di Cilendek, bakalan kejauhan karena wilayah belanja kita ada di sekitar pasar anyar – Bogor, sedang arah kita dari arah Ciawi. Muter dan balik kanannya akan memakan waktu lama. Mencari bengkel yang oke buat si tigy memang seperti kata pepatah bak mencari pacar, cocok-cocokan gitu. Meskipun di bengkel resmi Honda sekalipun, prinsip cocok-cocokan tetap terjadi. Beda bengkel, beda mekanik, hasil tarikan buat si tigy juga bakalan beda. Bener deh, suer!
Senin, 01 Februari 2010
Bogorianz Goes To Parkit
Prolog.
Ketika di milis saya baca bakalan ada kopdar nasional HTML di parkit alias parkir timur tanggal 30 Januari 2010 ini, saya merasa sangat antusias untuk menghadiri acara itu. Ada dua alasan mengapa saya begitu antusias ke sana. Yang pertama tentu saja semangat brotherhood untuk bisa bertemu dengan para brother HTML. Yang kedua adalah sekedar bernostalgia terhadap masa lalu saya. Ya, saya yang lulusan fakultas olahraga UNJ (Universitas Negeri Jakarta, dulu bernama IKIP), pada jaman masih kuliah dan menjadi atlet dahulu, sekitar tahun 1990-an acara ke parkir timur dan senayan merupakan santapan sehari-hari, tentu saja untuk mengikuti kuliah olahraga atau pelatnas yang memang lebih banyak di lapangan. Dari kuliah atletik, renang, pencak silat, hingga jogging di minggu pagi. Selepas masa kuliah dan pindah ke Bogor, acara ke senayan memang tinggal kenangan. Ada rasa rindu ingin melihat seperti apa senayan dan parkir timur sekarang.
Ketika di milis saya baca bakalan ada kopdar nasional HTML di parkit alias parkir timur tanggal 30 Januari 2010 ini, saya merasa sangat antusias untuk menghadiri acara itu. Ada dua alasan mengapa saya begitu antusias ke sana. Yang pertama tentu saja semangat brotherhood untuk bisa bertemu dengan para brother HTML. Yang kedua adalah sekedar bernostalgia terhadap masa lalu saya. Ya, saya yang lulusan fakultas olahraga UNJ (Universitas Negeri Jakarta, dulu bernama IKIP), pada jaman masih kuliah dan menjadi atlet dahulu, sekitar tahun 1990-an acara ke parkir timur dan senayan merupakan santapan sehari-hari, tentu saja untuk mengikuti kuliah olahraga atau pelatnas yang memang lebih banyak di lapangan. Dari kuliah atletik, renang, pencak silat, hingga jogging di minggu pagi. Selepas masa kuliah dan pindah ke Bogor, acara ke senayan memang tinggal kenangan. Ada rasa rindu ingin melihat seperti apa senayan dan parkir timur sekarang.
Langganan:
Postingan (Atom)