SRC HTML, Depok 28 Maret 2010

Keinginan untuk meliput SRC HTML (Savety Riding Course Honda Tiger Mailing List) di Depok kemarin, terlatar belakangi oleh keinginan saya untuk ikut menyebar luaskan “virus” savety riding di kalangan pengguna jalan raya, khususnya pemakai kendaraan bermotor roda dua. Saya masih banyak melihat, bahkan hampir tiap hari, perilaku para penguna sepeda motor yang masih jauh dari disiplin. Menaiki sepeda motor tanpa helm, sambil SMS-an, memakai helm cetok, tanpa lampu sein atau plat nomer, merupakan sebagian kecil pelanggaran yang banyak saya temui, disamping pelanggaran-pelanggaran yang lain.

Saya cukup bangga menjadi member HTML, karena di sini kesadaran untuk berkendara dengan tertib dan mengikuti kaidah-kaidah savety riding selain juga kemampuan berkendara mengalami pengingkatan. Dan HTML sendiri pun dengan konsisten dan berkesinambungan terus menyebar luaskan fenomena savety riding, salah satunya yaitu melalui SRC ini. Sedikit mengulas, bahwa program ini merupakan salah satu program yang sudah diagendakan secara rutin setiap 6 bulan sekali, dimana pesertanya tidak terbatas di kalangan HTML sendiri, tetapi juga dari berbagai komunitas, club ataupun pribadi, pokoknya siapa saja boleh ikut. Hal ini merupakan tindak lanjut dari Sarasehan HTML V di Lampung



Maka setelah malam sebelumnya saya SMS-an dengan bro Bien Bay sebagai humas acara, pagi hari itu, Minggu 28 Maret 2010, saya pun meluncur menaiki tigy revo merah saya menuju bilangan Universitas Indonesia Depok sebagai tempat berlangsungnya acara. Jalur Cisarua – Ciawi – Bogor – Jalan Tegar Beriman – Citayam – Margonda – UI saya tempuh dalam tempo 2 jam, maklum speed bapak-bapak, tidak berani nglewatin 80 kpj he.. he.. Acaranya sendiri diadakan di sebuah pendopo yang dikenal sebagai Pendopo Tombo Ati. Semula, acara ini akan diadakan di sebuah aula yaitu di Teater Daun Fakultas Sastra Universitas Indonesia, tapi karena bentrok dengan acara kampus, jadilah acara ini dipindahkan di Pendopo Tombo Ati ini.

Di tikum dan di parkiran, yang buru-buru ada, yang nyantai nyikat ketoprak juga ada....

Setelah menemukan tikumnya, dimana sudah menunggu para peserta lainnya, yaitu di halte SMA 109, oleh panitia, kamipun dipandu menuju lokasi. Kalau tidak ada pemandu, saya yakin banyak peserta yang bakalan nyasar, dikarenakan dari jalan besar, jalannya berliku-liku juga padat dengan perumahan penduduk. Lokasinya sendiri terbilang cukup memadai dengan area parkir yang cukup luas untuk menampung sekitar 150-an motor yang menghadiri acara ini. Segera setelah memarkir motor, saya pun menemui bro Bien Bay untuk sekedar berkenalan. Saya juga menemui bro Dhika sebagai PIC yang dengan ramah dan welcome menyambut dan mempersilahkan saya untuk peliputan. Dari milis HTML sendiri saya memperoleh informasi bahwa peserta yang mengikuti SRC ini terdiri dari berbagai klub dan komunitas motor. Terbanyak memang memang member HTML yaitu dari HTML Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Bekasi, Tanggerang, Bogor dan Lampung. Sedangkan dari komunitas lain terlihat rombongan dari Hornet, Chemony, A2BC, Scorpio Club Bekasi, Milyst, Pulsarian, Troop, dan G2MC. Beberapa brother juga sepertinya datang atas nama pribadi. Semuanya terlihat berbaur akrab tanpa memandang merk maupun pabrikan motor-nya.

Saat registrasi, dan saat persiapan di depan pendopo tombo ati.

Acaranya sendiri terbilang lancar. Setelah dibuka oleh bro Dorry “Idoy” Herlambang sebagai Sekjen HTML, berturut-turut tampil para pembicara yang akan memberi materi. Yang pertama adalah dari Satlantas Polres Depok yang diwakili oleh Briptu Washington Tarigan. Bapak polisi yang masih muda dan ramah ini pun memberi materi yang sangat penting diantaranya, sosialisasi UU Lalu lintas yang baru, cara mengendarai sepeda motor yang aman, fenomena yang banyak terjadi di jalan raya, berbagai data kecelakaan, prosedur mendapatkan SIM yang benar, juga mengulas kembali tentang tanda-tanda lalu lintas dan marka jalan. Ada juga sesi tanya jawab yang disambut dengan antusias oleh para peserta. Tentang knalpot racing, denda tilang, helm SNI hingga sikap para polisi dalam menghadapi kondisi dan situasi jalan raya yang sangat berat. Semua dijawab dengan tuntas oleh pak polisi yang murah senyum ini. Oya mengenai helm SNI ini saya punya catatan tersendiri yang ingin saya sebutkan di sini. Bahwa helm yang diperbolehkan dipakai sesuai UU Lalu Lintas No. 22 adalah helm yang sudah memenuhi standar SNI, jadi bukan helm yang berstiker SNI. Jadi walaupun tidak ada stikernya asalkan sudah memenuhi standar SNI, helm tetap diperbolehkan dipakai. Mengenai standar SNI pada helm itu sendiri diantaranya adalah minimal melindungi bagian atas dan belakang kepala (seperti helm falf face), dengan kondisi busa, kaca dan tempurung helm sudah memenuhi syarat-syarat keselamatan (dalam hati saya berteriak kegirangan karena berarti 2 helm full face saya yang tanpa stiker SNI dan yang berstiker DOT di rumah bisa dipakai dong, setelah sebelumnya ragu mau dipakai).

 Bro Idhoy membuka acara dan pemberian materi oleh Satlantas Polres Depok dan Bro Syamsul dari SRT HTML.

 Sehabis pemberian materi oleh Satlantas Polres Depok tersebut, berikutnya adalah materi savety riding yang diberikan oleh bro Samsul. Saat bro yang satu ini memperkenalkan diri di hadapan para peserta, saya baru tahu kalau bro ini selain member HTML juga merupakan pendiri dan member RSA. Sedikit ulasan mengenai RSA, RSA merupakan singkatan dari Road Savety Association, yaitu semacam LSM yang begitu aktif mengkampanyekan mengenai keselamatan di jalan raya. Gebrakan RSA terakhir yang bisa saya pantau adalah mengenai usulan agar MUI mengeluarkan fatwa haram bagi pengendara motor yang tidak menggunakan helm. Isi materi “kuliah” ini diantarnya persiapan pengendara sebelum menaiki motornya, tips-tips keselamatan, juga teknik-teknik berkendara yang aman. Berbagai info keselamatan juga diberikan oleh bro yang punya segudang pengalaman dalam berkendara motor ini.

Gile, semuanya serius bro!!

 Yang serius, yang laper, yang doyan shooping, semua ada!

Sehabis pemberian materi oleh bro Samsul, acara berikutnya adalah break makan siang. Momen istirahat ini juga digunakan oleh sebagian peserta untuk sekedar berbelanja souvenir di satu stan di sudut halaman pendopo. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan praktek savety riding. Untuk materi yang satu ini, acara dipindahkan ke kompleks Universitas Indonesia, yang letaknya tidak begitu jauh dari lokasi pendopo. Maka terjadilah “bedol desa”, baik peserta maupun panitia semuanya berbondong-bondong menuju kampus UI. Keheningan siang yang tidak begitu panas itu pun dipecahkan oleh raungan ratusan bunyi motor para peserta yang kebanyakan menggunakan motor honda tiger ini.

 Pemberangkatan dan persiapan ujian SIM he... he.....!!

Maka di sore hari yang teduh, dibawah rindangan pohon nan hijau di kompleks UI, semua peserta pun berlatih cara mengendarai motor dengan “kondisi medan” yang beraneka ragam, dari yang melewati cone dengan cara zig-zag, kondisi jalan “geradakan”, jalan di titian sempit, hingga teknik pengereman yang benar. Semua peserta pun dengan rapi dan tertib, satu per satu mencoba rintangan yang disiapkan panitia. Dari motor yang standar hingga motor yang full box, dari motor sendiri hingga motor pinjeman tanpa terkecuali harus mencoba rintangan ini! Ada yang lancar, ada pula yang grogi, maklum suporternya banyak yang iseng sih he.. he…

Para Depok-ers mempersiapakan rintangan, 

dan pemberian contoh manuver oleh instruktur savety riding HTML.

Suasana "ujian", seru! yang lancar ada, yang geal-geol juga ada!

Acara terakhir inipun berlangsung lancar dan berakhir menjelang pukul 16.30. Setelah itu semua peserta, panitia dan sesama brother lainnya pun saling say good bye guna kembali ke kediaman masing-masing. Sampai jumpa di acara SRC HTML berikutnya…..

The Bogorianz.....

Bro Bien Bay (humas, baju hitam, duduk paling kiri) dan bro Dhika (PIC acara).

The Bloger.

Sebagai pribadi saya mengucapkan :
- Terima kasih kepada bro Bien Bay dan bro Dhika sebagai humas dan PIC acara yang memberikan saya kesempatan meliput acara ini.
- Sukses kepada HTML Depok-ers yang dengan semangat 45 menjadi panitia acara ini.
- Harapan agar setelah mengikuti acara ini, peserta mampu menularkan “virus” savety riding kepada para bikers yang lain ....................