Kamis, 24 Juni 2010

Musim Libur, Terpaksa Jadi Biker!


Jika sehari-harinya saya menggunakan angkot untuk berangkat pulang kerja dengan jalur Cisarua-Cibubur-Cisarua, maka selama musim liburan sejolah di bulan Juni-Juli ini saya memutuskan untuk merubah sarana transportasi saya itu, yaitu dengan menggunakan sepeda motor. Maklum sepanjang jalan sepanjang hari, jalanan puncak dari Ciawi, Gadog dan jalan raya Puncak selalu macet. Terkadang jam 9 pagi kemacetan sudah dimulai hingga jam 11 malem. Kebanyakan ya oleh mobil dan bis asal Jakarta yang ingin menikmati liburan di sekitar Puncak. Jadinya pak polisi menggunakan sistem buka tutup untuk mengantisipasi kemacetan itu. Biasanya, saya menggunakan sepeda motor kesayangan saya itu (karena satu-satunya!) paling-paling jika hari Sabtu ada acara di Sekolah atau hari-hari dimana aktivitas mengajar olahraga saya tidak terlalu padat. Jika full mengajar di lapangan dan saya pulang pergi dengan menyemplak sepeda motor honda tiger itu, pasti saya bakalan tepar kecapaian. Maklum jalur sepeda motor Cisarua-Ciawi-Jalan Raya Bogor-Cibubur tidak terlalu ramah untuk sepeda motor. Sudah ramai, padat, banyak pabrik, mall, pasar, pedagang dan pengendara motor yang srunthal-srunthul semaunya sendiri. Ya, jalur ini memang jalur favorit dan satu-satunya dari arah Bogor, Depok, Cibinong ke Jakarta, selain jalan tol tentunya.

Kemacetan di puncak selama musim liburan ini memang satu-satunya alasan saya untuk menggunakan sepeda motor, terutama jika saya pulang ngajar. Jadwal tiba di rumah yang biasanya jam 6 sore itu bisa menjadi jam 8 atau bahkan jam 9! Kemacetan ini memang membuat saya sakit hati banget! Cuma ya nggak jelas, saya sakit hati sama siapa. Yang jelas jika saya pulang naik angkot ke jurusan Cisarua dan terjebak satu jalur (jalur saya yang ke atas ditutup sama pak polisi di pertigaan Gadog), maka berbagai rasa bergejolak di dalam dada. Dari keinginan untuk memaki, nggerundel, gondok, kesal, mangkel dan ya itu tadi, sakit hati. Mungkin sakit hati karena tidak bisa dikawal pak polisi guna menerobos kemacetan ini, he.. he..! Biasanya simpul-simpul kemacetan ini terjadi di sekitar restoran Cimori, sate Kadir, lokasi pintu masuk Taman Wisata Matahari, gerbang masuk Taman Safari dan pasar Cisarua. Akhirnya saya ya Cuma bisa pasrah, duduk manis di dalam angkot, menunggu jalur ke atas dibuka. Jika kemacetan terjadi di hari yang masih siang, masih ada jalur alternatif yang bisa dilalui angkot. Tapi jika kemacetan terjadi di malam hari, angkot sepertinya ngeri melewati jalur alternatif itu. Maklum, jalurnya sepi, berkelok-kelok dengan jurang menganga di kanan kirinya.

Macet, macet dan macet.....!!


 Akhirnya setelah rasa gondok menghadapi kemacetan ini tidak tertahankan, akhirnya saya memutuskan bahwa selama musim liburan sekolah ini saya akan terus menggunakan sepeda motor jika ke sekolah. Paling enggak jika terjebak kemacetan parah, saya masih bisa selap-selip mencari celah menerobos kemacetan. Banyak kebiasaan saya di pagi hari yang harus dirubah sehubungan dengan situasi tersebut. Kalau menggunakan angkot, saya cuma menyambar tas gemblok dan bersandal, terus nyium anak (dan mamahnya, of course!), terus ngeloyor menunggu angkot di sekitar pasar Cisarua. Tapi sekarang, sehubungan dengan menggunakan sepeda motor dan sebagai member HTML (Honda Tiger Mailing List) yang menomor satukan savety riding, maka saya pun mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Dari mengeluarkan dan memanaskan motor, menyiapkan helm, sarung tangan, sepatu, jaket hingga memeriksa lampu sein, rantai dan ban motor, agak ribet tapi harus!

Setelah meluncur menyusuri jalan raya, tentu saja banyak fenomena dan situasi yang tidak saya temukan selayaknya jika naik angkot. Yang jelas saya tidak bisa lagi duduk santai, sambil baca koran atau internetan lewat hape, apalagi sambil tidur. Mata, tangan, badan dan kaki harus selalu siap dan konsentrasi mengendalikan si macan yang kalau mau nurutin perasaan maunya ngebut terus. Untuk saya tipe bapak-bapak yang takut ngebut, inget anak sama bini di rumah! Jadinya ya saya memang harus menikmati perjalanan ini. Sambil konsentrasi, sayapun menyapukan pandangan ke sekitar sambil mamantau kondisi jalan raya dengan beragam pengguna jalan. Kondisi jalur Cisarua-Ciawi-jalan raya Bogor-Cibubur, lumayan mulus karena banyak perbaikan. Saya cukup senang karena jika sebelumnya di sekitar pertigaan Gadog sampai Ciawi, jalannya tidak rata dan ajrut-ajrutan, sekarang sudah disiram hot mix, sehingga maknyus buat ngegas. Juga selepas mall Ekalokasari hingga sekitar Balai Binarum, sudah mulai ada perbaikan. Malu dong, kalau jalan menuju pusat kota Bogor itu berlubang-lubang!

Pengendara roda dua di sepanjang jalur yang saya lewati, juga rata-rata tertib dan disiplin. Sudah jarang saya melihat pengendara motor yang tanpa helm atau menerobos lampu merah (kadang-kadang sih ada!). Cuma angkot dan angkutan umum lainnya yang kadang-kadang membuat saya geleng-geleng kepala. Berhenti, ngetem, menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat. Tapi ya, penumpangnya sendiri juga nggak disiplin sih, naik turunnya di sembarang tempat. Sepertinya masih jauh panggang dari api, mengharapkan kondisi lalu lintas Jakarta, tertib seperti negara-negara tetangga.

Walaupun macet, yang ini jangan ditiru ya......



Tapi mengendarai sepeda motor setiap hari juga berdampak pada kondisi fisik saya yang begitu sampai rumah berasa lebih capai dan pegal-pegal. So, terpaksa saya harus meninggalkan kebiaasaan saya yang lain, yaitu mendengarkan musik atau menonton DVD sebelum tidur. Pokoknya saya tidak berani tidur selewat jam 10 malam.

Tapi satu hal yang saya suka, jika mengendarai sepeda motor adalah sering main klakson-klaksonan dengan pengendara sepeda motor lain, jika ada stiker klub menempel di motornya. Kadang saya yang nglaksonin, kadang saya yang diklaksonin. Kadang pas nyalip, kadang pas disalip atau juga pas lagi papasan. Padahal kebanyakan dari kita tidak saling mengenal. Dari stikernya saya tahu bahwa mereka adalah klub-klub motor yang berdomisili di sepanjang jalur yang saya lalui, mulai dari sesama teman di HTML sendiri, kemudian PANTOM, BTC, LTC, YMB, MABORT, KOSTER, HOT CC, VOC, dan lain-lainnya. Yah sesuai motto banyak klub-klub motor yang menjunjung rasa brotherhood, you will never ride alone, ngeeeennnggggggg……….!!!!!

Image source :
- http://forumbagibagi.blogspot com
- www.wartakota.co.id
- http://citizenimages.kompas.com

(Ditulis oleh : Herry Wongkeb)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar