Sebuah Sandal, Sebuah Momentum.

Savety first, respect all.... Yes, we are HTML-ers


Bermula dari sebuah kejujuran. Barangkali inilah kalimat yang paling tepat untuk memulai tulisan ini. Ya, kejujuran seorang HTML (sudah bernomor) yang mengakui “kesalahannya”. Atau bisa saja dia tidak bersalah tetapi merasa bersalah. Sekitar seminggu-an yang lalu HTML-ers jantan ini mengakui di milis HTML pusat jika mengendarai honda tiger nya tanpa menggunakan sepatu tetapi hanya bersandal. Atau dia meminjamkan motornya kepada seseorang dan orang itu menunggangi honda tigernya dengan menggunakan sandal. Saya agak kesulitan mengingat mana yang benar, karena threat paling awal dari pernyataan itu tidak kunjung saya temukan kembali, yang jelas sang penunggang tidak bersepatu tetapi bersandal. Kurang ingat juga apakah itu sandal jepit, sandal selop atau sandal bolong…… Yang jelas, atas kejadian itu, bro yang satu ini jadi merasa bersalah, tidak enak karena di motor honda tigernya sudah tertempel stiker HTML dan sudah ber-NRA. Berhenti sampai disini? Tidak dong, kalau berhenti disini tidak akan ada banyak pernyataan seru dari member milis yang lain, oke-lanjut…..

Ke HUT vixy, Banyak Yang Sexy.....

Sabtu,10 Juli 2010 kemarin, kembali HTML Bogor memenuhi undangan dari YVCB (Yamaha Vixion club Bogor) yang hari merayakan hari jadinya yang ke 2. Jadi sore itu, dari rumah mertua di Leuwiliyang, jam 14.30 sore saya sudah meluncur ke tikum di ILP. Di milis disounding jika Bogorianz wajib kumpul di tikum jam 4 sore. Walaupun agak ragu, akankah para Bogorianz benar-benar on time berkumpul di tikum jam 4? Tapi buat saya, yang dalam setiap urusan tidak suka menunda-nunda, maka dengan yakin saya melintir gas tiger melewati jalan raya Cilendek menuju arah rumah sakit Salak. Mendekati bengkel kang Rashim, saya melihat sebuah honda Tiger berstiker HTML di spatbor belakang beserta penunggangnya di depan bengkel. Rupa-rupanya sang rider sambil masih duduk di jok sedang berbincang-bincang dengan sang empunya bengkel. Setelah memperpelan laju tiger dan menjejeri tiger hitam itu, baru saya “ngeh” kalau sang rider tiger itu adalah bro Enjup yang rupa-rupanya berniat sama akan menuju tikum.

In Memoriam, Bang Jack

Malam itu, kami semua mengenangmu bang Jack.....

 Hari itu, Kamis, 10 Juni 2010, bang Jack mungkin merasa pusing di kepalanya, setelah seharian berjualan teh botol di depan rumah sakit Salak – Bogor, sebuah profesi yang telah dilakoninya bertahun-tahun. Dan seperti biasanya, jika pusing di kepalanya kambuh, diapun meminum obat sakit kepala yang biasa dia minum. Rasa kantuk yang membuatnya tertidur setelah meminum obat itu, sejenak melenyapkan sakit di kepalanya. Diapun tertidur di rumahnya. Hanya saja, dia tidak tertidur terlalu lama, karena menurut penuturan sahabatnya, begitu bangun dari istirahatnya di sore itu, bang Jack malah seperti tidak tersadarkan diri. Beberapa versi cerita mengatakan bahwa gejalanya seperti terkena serangan jantung, kejang-kejang. Oleh keluarganya, sore itu juga, bang Jack langsung dibawa ke rumah sakit Salak. Mungkin dia tidak pernah menyangka, bahwa setiap hari dia melayani keluarga penunggu pasien rumah sakit itu dengan berjualan teh botol dan jajanan lainnya, akhirnya dia sendiri pun harus dibawa ke rumah sakit itu sebagai pasien. Seribu harapan keluarganya agar bang Jack segera sembuh seperti semula. Akan tetapi Tuhan berkehendak lain. Menjelang petang selepas maghrib bang Jack pun menghembus nafas terakhir, meninggalkan kita, keluarga, teman sesama pedagang, dan HTML Bogor…….

Sang Dokter Tiger.

Saat awal saya menyatakan untuk menulis artikel mengenai bengkel ini, sang empunya bengkel seperti agak ragu untuk menyetujuinya. Dia bilang sih, takut jadi terkenal. Tapi setelah saya menunjukkan wajah memelas dan menyatakan bahwa tidak ada maksud apapun selain meramaikan tulisan di blog Bogorianz ini sang empunya bengkel pun dengan senyum kumis kucingnya menyatakan persetujuannya. Tapi untuk selanjutnya, atas permintaan pribadi, dia minta nama beken-nya tidak usah disebut, cukup inisial saja. Yang ini pun saya menyetujuinya, toh nggak disebut nama, juga para Bogorianz sudah hafal wajah ganteng berkumis ala Chuck Norris ini.

Memang menulis mengenai bengkel ini, bakalan tidak lepas daris sosok sang empunya bengkel, yang untuk selanjutnya saya sebut sebagai “kang R” ini. Nama bengkelnya adalah Randi Motor dan terletak persis disamping kantor kelurahan Cilendek Barat, Jalan Raya Cilendek Barat. Saya yang dari Cisarua jika berniat berkunjung ke bengkel ini akan melewati jalur Ciawi – Baranangsiang – plasa Jambu Dua – Jalan Baru – mall Yogya – lampu merah Yasmin belok kiri – mall Giant – belok kiri di lampu merah sebelum jembatan. Dari situ sekitar 1km bakalan ketemu kantor kelurahan Cilendek Barat, nah bengkel Randi Motor berada di samping kantor kelurahan tersebut. Pertama kali saya ke bengkel ini, malah saya kira kang R ini adalah pak lurahnya he.. he...

Bogorianz, Jogjaners Goes To Bandung

Brotherhood has no limit.....

 Sabtu, 3 Juni 2010

Buat saya, menuliskan “petualangan” di saat turing merupakan hal yang sangat menyenangkan. Entahlah mengapa, barangkali aktivitas turing bersama rekan-rekan merupakan eksistensi dan pelepasan egoisme kelaki-lakian kita karena anda unsur kebebasan dan maskulitas yang tidak ditemukan dalam aktivitas lain. Bayangkan saja, betapa nikmatnya karena ada sensasi tersendiri di saat dalam formasi kita melaju bersama, nikung dan membetot gas bersama, serta kelelahan bersama.

Nah turing kali ini, saya bersama teman-teman HTML Bogor dan Jogja akan menunjungi kota Bandung. Di Bandung kita akan menemui para brother dari TAB (Tiger Assosiation Bandung) dan IMHB (Ikatan Motor Honda Bandung). Di milis, acara turing ini disebut sebagai tur-gab (turing gabungan) yang berarti kegiatan ini akan diikuti juga oleh HTML dari simpul-simpul wilayah yang lain. TAB sendiri bisa dikatakan sebagai sebuah klub motor tiger tertua di Indonesia, dan sudah berdiri sejak 1994. Kunjungan HTML ini merupakan kunjungan balasan juga, setelah beberapa waktu yang lalu, TAB sudah melakukan kunjungan ke HTML dan AHJ (Asosiasi Honda Jakarta) di Jakarta.