Our brotherhood has no limit has already for 10 yers!
(HTML di gunung Bromo)
Pengantar.
Masa lalu adalah masa lalu. Tapi orang bijak mengatakan bahwa masa lalu akan menentukan masa kini dan masa depan. Jargon tadi sepertinya pas banget untuk menggambarkan existensi HTML yang telah berusia 10 tahun ini. Ya, 10 tahun untuk ukuran sebuah komunitas motor bukanlah rentang waktu yang singkat. Juga bukan rentang waktu yang tanpa gejolak. Para pendiri HTML pasti tahu dan merasakan jatuh bangunnya perjuangan agar HTML tetap exis. Masa lalu bagi HTML ibarat menyalakan api kebersamaan yang dibangun atas rasa persaudaraan para pengguna motor honda tiger. Dan terbukti “api” itu makin menyala. Marilah kita berharap agar “api” itu bisa menjadi penerang bagi kondisi lalu lintas kita yang masih “gelap” ini. Guna sedikit mengingat awal mula berdirinya HTML 10 tahun yang lalu, berikut saya copy paste-kan untuk anda tulisan bro Dinar, HTML 001 yang saya sadur dari account facebook-nya. Terima kasih bro Dinar, selamat membaca dan Happy 10th aniversary HTML…!!!
****
Kamis, 28 Oktober 2010
Rabu, 06 Oktober 2010
SRC-GRC 2010 : Cikidang-Tikungan Tiada Akhir!
Minggir.... juragan pasir mau lewat!!
Saat mengetahui, bahwa turing ke Pelabuhan Ratu kali ini akan melewati Cikidang, memang sudah terbayang rasanya menikung dan meliuk-liuk ke kanan-kiri mengikuti arah belokannya yang tak kunjung usai itu. Terakhir kali saya menikmati jalur ini kira-kira setahun yang lalu waktu bersama Bogorianz mengikuti turing ke Ujung Genteng. Hanya waktu itu, pas melewati jalur ini malam hari, jadi tidak terlihat suasana kanan kiri jalan, hanya kegelapan. Berbeda dengan turing kali ini yang bakal dilaksanakan siang hari.
Bermula dari info di milis mengenai jadwal turing Bogorianz ke Pelabuhan Ratu tanggal 3 Oktober 2010. Semua member baru termasuk saya diwajibkan ikut. Turing kali ini selain disebut dengan turing halal-bihalal, juga mempunyai aspek lain yaitu sebagai ajang SRC-GRC (Safety Riding Course – Group Riding Course) makanya disebut juga dengan turing SRC-GRC 2010. Sasarannya tentu saja ya seperti yang saya sebut tadi itu, yaitu member-member baru yang akan mendapat NRA yang jumlahnya cuma 6 biji ini! Makanya dalam turing kali ini semua member baru akan menjadi petugas turing dan membuat kloter tersendiri, terpisah dengan para Bogorianz lainnya.
Saat mengetahui, bahwa turing ke Pelabuhan Ratu kali ini akan melewati Cikidang, memang sudah terbayang rasanya menikung dan meliuk-liuk ke kanan-kiri mengikuti arah belokannya yang tak kunjung usai itu. Terakhir kali saya menikmati jalur ini kira-kira setahun yang lalu waktu bersama Bogorianz mengikuti turing ke Ujung Genteng. Hanya waktu itu, pas melewati jalur ini malam hari, jadi tidak terlihat suasana kanan kiri jalan, hanya kegelapan. Berbeda dengan turing kali ini yang bakal dilaksanakan siang hari.
Bermula dari info di milis mengenai jadwal turing Bogorianz ke Pelabuhan Ratu tanggal 3 Oktober 2010. Semua member baru termasuk saya diwajibkan ikut. Turing kali ini selain disebut dengan turing halal-bihalal, juga mempunyai aspek lain yaitu sebagai ajang SRC-GRC (Safety Riding Course – Group Riding Course) makanya disebut juga dengan turing SRC-GRC 2010. Sasarannya tentu saja ya seperti yang saya sebut tadi itu, yaitu member-member baru yang akan mendapat NRA yang jumlahnya cuma 6 biji ini! Makanya dalam turing kali ini semua member baru akan menjadi petugas turing dan membuat kloter tersendiri, terpisah dengan para Bogorianz lainnya.
Senin, 04 Oktober 2010
Lady Biker Di Sekolah!
Nggak kalah dengan rider cowok...
(http://blogombal.org)
Sekitar lima atau sepuluh tahun yang lalu, populasi wanita yang menggunakan sepeda motor tidaklah sebanyak sekarang. Di waktu itu, kebanyakan wanita hanya memposisikan sebagai boncenger. Tapi tidak untuk sekarang. Populasi wanita yang menggunakan sepeda motor sudah jamak ditemui di jalan-jalan raya, baik di ibukota maupun di daerah. Jangankan sekedar jadi lady biker, yang jadi pembalap profesional pun sudah banyak. Wanita pengguna sepeda motor ini memang kebanyakan berusia muda. Malah bisa dikata, bahwa gadis remaja yang tidak bisa menaiki sepeda motor akan dicap ketingalan jaman oleh kawan-kawannya. Fenomena ini terjadi karena selain kemajuan jaman, tuntutan profesi, juga proses kepemilikan sepeda motor yang semakin hari semakin mudah, cukup dengan DP 500 ribu rupiah (malah ada yang lebih murah!) motor sudah bisa dibawa pulang. Tentu saja diikuti kewajiban membayar cicilan per bulannya he.. he…
(http://blogombal.org)
Sekitar lima atau sepuluh tahun yang lalu, populasi wanita yang menggunakan sepeda motor tidaklah sebanyak sekarang. Di waktu itu, kebanyakan wanita hanya memposisikan sebagai boncenger. Tapi tidak untuk sekarang. Populasi wanita yang menggunakan sepeda motor sudah jamak ditemui di jalan-jalan raya, baik di ibukota maupun di daerah. Jangankan sekedar jadi lady biker, yang jadi pembalap profesional pun sudah banyak. Wanita pengguna sepeda motor ini memang kebanyakan berusia muda. Malah bisa dikata, bahwa gadis remaja yang tidak bisa menaiki sepeda motor akan dicap ketingalan jaman oleh kawan-kawannya. Fenomena ini terjadi karena selain kemajuan jaman, tuntutan profesi, juga proses kepemilikan sepeda motor yang semakin hari semakin mudah, cukup dengan DP 500 ribu rupiah (malah ada yang lebih murah!) motor sudah bisa dibawa pulang. Tentu saja diikuti kewajiban membayar cicilan per bulannya he.. he…
Langganan:
Postingan (Atom)