Pantatnya sungguh sexy. Begitu serasi menopang tubuhnya yang juga terlihat semok. Keberaniannya memamerkan ke semua pengunjung yang kebanyakan kaum adam ini patut diacungi jempol. Bahkan dengan pasrahnya dia membiarkan pantat sexy dan seluruh bagian tubuhnya dijamah, diusap atau diremas oleh mereka yang ingin. Pernak-pernik dan assesoris indah nan gemerlapan yang menghiasi sekujur body-nya menambah genit penampilannya. Sebuah stiker bertuliskan “asal tau aja, nie bagian dari hidup gue” menempel di belahan pantat sebelah kirinya yang montok itu. Seorang juri yang tidak tahan akhirnyapun menungganginya! What? Menungganginya? Ya gambaran indah itu merupakan sosok vespa lansiran tahun 80-an yang dimodif dengan sangat sexy. Dan kejadian ditungganginya sosok sexy itu terjadi pada gelaran Motovaganza hari ke 2 di Bogor Nirwana Residance pada sesi penjurian motor modification contest.
Semua pantes jadi juara, kayaknya....
Ya, motor-motor modikasi yang pada hari pertama hanya nampang dan membuat kagum para pengunjung itu, di hari kedua harus benar-benar unjuk gigi, unjuk knalpot dan unjuk kopling guna menyabet predikat juara. Penjurian motor contest ini memang harus dilihat dari berbagai aspek. Saat bincang-bincang singkat dengan bro Agil HTML Bogorianz dan bro Bambang sang juri contest, memang sudah selayaknya motor-motor kontes itu selain unik, indah dan keren juga harus mumpuni juga dari sisi handling dan performance alias layak untuk ditunggangi. Makanya tidak hanya si vespa sexy saja yang hari itu ditunggangi juri, semua motor yang ikut kontes pun dijajal di jalan Orchad Road yang sore itu meriah dengan ratusan pengunjung. O ya, selain bro Bambang, ada salah sorang HTML Bogorianz, yaitu bro Taufik yang sudah lama saya tidak ketemu, juga menjadi juri kontes.
Dan tentu saja, selain kontes motor-motor modifikasi, seabrek acara-acara lain masih tersedia. Saat saya sampai di lokasi, di sebagian badan jalan tengah berlangsung atraksi yang cukup mendebarkan. Seorang biker yang sudah cukup berumur melakukan aksi mengendarai tunggangannya, sebuah vespa tua, yang gilanya dilakukan dengan mata ditutup. Tidak sekedar mengendarai, sang biker yang dipanggil Abah ini dengan lihainya meliuk-liukan tungganganya melakukan manuver zig-zag di sela-sela biker lainnya.Selepas itu, ia melaju di jalanan yang ramai dengan lalu-lalang kendaraan, tanpa mengalami hambatan apapun. Terakhir, masih dengan ditutup, dia mengeluarkan sebilah pisau dan sambil berzig-zag ria menyabet sekantong air yang dipegang temannya dengan tepat, hebat, hebat…
Atraksi si Abah yang mendebarkan!
Selepas itu, saya berdua dengan bro Ical segera menuju lokasi donor darah. Di sana sudah menunggu bro Uchu yang menjadi panitia, bro Doni, dan bro Didik. Sayang, bro Ical tidak “lulus” untuk diambil darahnya, HB-nya terlalu tinggi. Beberapa biker dari komunitas motor lain pun bergantian menyambangi stand donor darah yang disponsori oleh PMI Bogor itu. Terakhir ada bro Enjup yang juga ikut menyumbangkan darahnya, tentu saja dengan didampingi yayangnya, ehm!
Stand donor darah, penerima tamunya vampir semua!
Selepas ngobrol beberapa lama dengan bro Uchu dan bro Didik, saya pun ngider melongok berbagai keramaian yang ada. Sepertinya hari kedua ini, situasi lebih ramai dari hari pertama kemarin, maklum hari Minggu. Beberapa Bogorianz yang di hari pertama tidak terlihat, kali ini menampakan sosok machonya. Selain bro Didik dan bro Ical, ada bro Earfan, bro Agil, bro Ridho, bro Erwan, bro Bedul dan sang founding father kita bro Ferry. Seperti kemarin, acara inipun menjadi ajang temu kangen para Bogorianz. Berbagai ceritapun mengalir seiring dengan bergulirnya waktu. Dan selepas menikmati beberapa irama lagu reagge yang didedangkan dari atas panggung, saya pun meninggalkan BNR.
Para biker Bogorianz, pokoknya one heart lah!
Pokoknya semua happy!
Reported by : Herry Wongkeb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar