Sabtu 12 Desember 2009
WAITING.
Niat saya untuk menuju tikum (titik kumpul) di Taman Kencana saya urungkan begitu sadar, kalau para bogorianz yang akan ke Bandung guna menghadiri ulang tahun HTML ke 9 bakalan melewati rumah saya di daerah Cisarua, Puncak. Hasil kontek-kontekan dengan bro Uchu memutuskan akhirnya saya cukup menunggu di depan gerbang taman safari guna disamperin rombongan bogorianz yang bakalan lewat. Sesuai kesepakatan, jam 8 teng, saya sudah manis menunggu bersama tigy merah saya di seberang gerbang taman safari. 10 menit…. 20 menit…. 30 menit….. belum juga rombongan bogorianz terlihat. Yang melintas justru rombongan HTML dari daerah sekitar Jakarta, Depok dan lainnya, terlihat dari sticker yang menempel di motor atau box mereka. Mereka saya yakin juga akan menghadiri perayaan ulang tahun HTML di Bandung.Melintas juga rombongan dari berberapa klub motor lain mulai, matic, bebek, sport bahkan harley dan ducati. Cuaca Sabtu pagi itu memang sangat cerah, hari yang sangat cocok untuk bepergian dan turing dengan kawan, kerabat atau klub.
Setelah 30 menit lewat, akhirnya melintas juga rombongan yang saya tunggu, para brother bogorianz. Saya sedikit hafal dari motor, helm ataupun box mereka. Segera saja saya meluncur memasuki formasi barisan setelah sedikit ber “say hey” dengan mereka. Sesuai intruksi lewat handphone saya memempati posisi ke 4. Sekilas saya lihat, rombongan tidak terlalu banyak yang ikut, hanya sekitar 15-an tigy berserta penunggangnya. Setelah berhenti sejenak guna mengatur kembali formasi segera saja kami semua meluncur menuju kota kembang Bandung…..
THE JURNEY.
Perjalanan menuju kota Bandung segera saja kami mulai. Ini perjalanan saya ke sana yang pertama menggunakan sepeda motor. Sebelumnya, walaupun hanya beberapa kali – cukup menggunakan bis. Jalur puncak terjauh yang saya tempuh menggunakan sepeda motor tigy saya pun hanya Cianjur, waktu saya mengikuti turing ramadhan bersama bogorianz. Jadi perjalanan ke Bandung ini merupakan tantangan baru buat saya. Dalam hati saya membatin, ah – Ujung Genteng aja dijabanin, masa sih ke Bandung dak bisa!
Lalu lintas menuju Cianjur sebagai kota yang bakalan pertama kali kami lewati cukup lancar. Cuaca cerah dan udara segar daerah puncak membuat kami semua benar-benar menikmati perjalanan ini. Semua tigy pun tidak ada yang mengalami trouble. Dan seperti biasa, beberapa kali saya tertinggal setiap habis melahap jalur tikungan yang banyak bertebaran di jalur puncak. Untung para sweeper dan blocker rombongan dengan sigap mengantarkan kembali saya ke posisi semula. Klakson pun ber tet-tot ria menemani perjalanan kami, terutama jika melintas terlihat nona-nona manis daerah puncak yang sering kami salib saat mereka asyik mengendarai motor matic-nya, yang membuat mereka tersipu-sipu dan tersapu-sapu karena dilewati rombongan tigy yang gahar bin macho ini he… he…
Tiger Davidson Boys!
Seperti biasa, perjalanan sedikit tersendat saat memasuki kota pusat Cianjur yang cukup padat yang mengharuskan kami berhati-hati mengendarai si tigy. Kalau tidak bisa pada baret deh box givi-nya bogorianz kesenggol angkot!
Di sebuah SPBU di daerah Cianjur, kami pun berhenti guna mengisi bahan bakar dan beristirahat sejenak. Ada sekitar 30 menit-an kami beristirahat. Acaranya seperti biasa : ngemil, rebahan, ngumpulin biaya acara dan tentu saja….. foto-foto! Saya perhatikan logo Harley Davidson yang ada di situ cukup bagus untuk dijadikan background foto. Saat itulah baru saya sempat menghitung dan memperhatikan wajah pasukan bogorianz yang ikut. Mereka adalah bro Uchu, bro Anto, bro Enju, bro Kiki, bro Dani, bro Alex, bro Ega, bro Eno, bro Yudi, bro Ical, dan bro Hendrie. Tidak lama kemudian muncul juga bro Farhan yang rupanya datang menyusul karena tertinggal waktu rombongan berangkat dari Bogor.
Perjalanan pun segera dilanjutkan, selewat Cianjur menuju Cimahi, jalur luar kota yang kami lalui terbilang lancar. Di daerah Raja Mandala (kalau nggak salah) banyak jalan lurus dan mulus yang membuat kami tidak ragu untuk menggeber si tigy. Kami pun sempat membuat formasi dua-dua. Di fromasi satu-satu, saya lirik jarum spedometer sempat menyentuh angka 100. Itupun saya di posisi ke empat. Saya membayangkan yang berada di posisi belakang mungkin si tigy bisa lari dengan kecepatan 120-an atau lebih. Dengan kecepatan sedemikian, saya merasa badan agak melayang dalam menunggangi si tigy. Wow, ini turing terngebut yang saya ikuti!
BANDUNG, WE ARE COMING!
Menjelang Padalarang, kemacetan kembali terjadi. Sekilas suasana kemacetan di sini tidak jauh berbeda dengan di Jakarta. Pengemis, pengamen, tukang koran, tukang kemoceng dan sebagainya pun banyak bertebaran memenuhi lampu merah. Di sebuah titik pemberhentian di sebuah SPBU di Bandung (atau Cimahi?), sudah menunggu bro Ale dan bro Yudi. Rupanya, kami akan meluncur ke rumah bro Ale dulu sebelum menuju ke tempat acara. Segera saja, kami pun meneruskan perjalanan menuju rumah bro Ale. Nama tempatnya saya lupa, tapi kurang lebih berada di sebuah kompleks perumahan di pinggiran kota Bandung. Jam 12-an kami pun sampai di rumah bro Ale. Di rumah bro Ale kami pun beristirahat, mengecek peta lokasi, minum, dan nyogrokin buah alpukat! Niat untuk mengisi perut saya urungkan, karena saya tidak menemukan warung di sekitar rumah bro Ale. Padahal perut sudah laper berat, hiks!
Tidak berapa lama kemudian datang seorang brother (sepertinya dari HTML Bandung) yang akan mengantarkan kami menuju lokasi acara. Rupa-rupanya peta yang ada tidak menunjukkan posisi yang jelas (atau yang baca kali yang udah keder karena laper he… he…). Segera saja kami pun bersiap guna meluncur ke tempat acara yaitu di gedung Pusat KUD Jawa Barat di jalan Soekarno Hatta. Perjalanan menuju tempat acara merupakan pengalaman (atau “siksaan”) tersendiri bagi para bogorianz ini. Di tengah cuaca yang panas terik, ditambah kemacetan dan banyaknya lampu merah yang ada membuat perjalanan ke sana terasa tersendat. Mana lampu merahnya lamaaaaaaaaaaaa…….. sekali. Dengan kostum helm dan full turing yang tertutup dari kepala sampai kaki membuat kami harus ber”sauna” ria di tengah padatnya arus lalu lintas kota Bandung. Dalam hati saya berkata, selain mendapat julukan kota kembang, jangan-jangan nanti Bandung akan mendapat julukan kota lampu merah! Akhirnya setelah berkutat dengan kemacetan, panas dan keringat sampai juga kita ke gedung tempat acara berlangsung. Ternyata di sana, sudah menunggu seorang bogorianz lagi yaitu bro Yophie yang ternyata berasal dari Bandung. Segera saja kita menuju halaman belakang gedung yang menjadi tempat berlangsungnya acara.
THE PROGRAM.
Rupanya acara sudah dibuka oleh panitia (dimulai sekitar pukul 13.30 menit), kedatangan kita memang sedikit terlambat, tapi tidak mengapa yang penting sudah sampai dengan selamat. Karena setelah kita, rupanya masih terus berdatangan tamu-tamu dan undangan yang kebanyakan HTML daerah lain dan kub-klub motor di sekitar kota Bandung. Yang saya ingat adalah dari HTML Semarang, Jogja, juga klub PATRIC, TAB dan TIMOJANG. Sepertinya HTML luar jawa jarang yang menghadiri acara ini, mungkin dikarenakan jarak dan jadwal kegiatan mereka. Tapi dengar-dengar, HTML Bali juga menghadiri acara ini.
Big Smiling in HTML Aniversary.
Mungkin sekitar 300-an tamu menghadiri acara ini. Tema hari ulang tahun HTML ke 9 kali ini adalah “sembilan tahun satu pikiran dan satu jiwa dalam kesetaraan”. Beberapa program acara yang berhasil saya catat diantaranya : sambutan-sambutan, pemotongan tumpeng dan pembacaan do’a, pembacaan deklarasi, pencopotan sirine dan strobo secara simbolis oleh bro Dinar- HTML 001, pembacaan deklarasi oleh para BOS, hiburan musik dan door prize. Tamu undangan yang memberikan sambutan diantaranya dari kepolisian (satlantas polwiltabes kota Bandung), AHM, perwakilan klub-klub motor yang ada di sekitar kota Bandung dan tentu saja sambutan dari HTML 001 yaitu bro Dinar. Pada session tanya jawab dengan pihak satlantas kota Bandung, pertanyaan yang diajukan oleh para brother kebanyakan masih sekitar penerapan UU lantas No. 22 tahun 2009 yang baru. Menurut saya jawaban yang diberikan pada acara tersebut belum memberikan kepastian hukum secara menyeluruh. Karena beda daerah beda penerapan. Ada daerah yang sudah sudah menerapkan hukuman tilang, ada yang belum. Sepertinya pihak kepolisian masih memberikan sedikit tempo agar warga masyarakat benar-benar mematuhi UU lantas yang baru ini, karena pada bulan Januari 2010 lah UU ini akan 100 persen dijalankan. Jadi siap-siap saja ya beli helm SNI (maaf DOT dan SNELL sepertinya tidak berlaku), copot knalpot racing- sirine -strobo, lengkapi surat-surat dan perlengkapan kendaraan serta terapkan pola berkendara yang savety.
Bogorianz With HTML 001 - Bro Dinar
Acaranya sendiri terlihat santai, hanya sedikit yang duduk di bawah tenda kehormatan. Kebanyakan lebih suka duduk-duduk di halaman atau rumput. Beberapa brother juga tampak terlelap di beranda mushola di ujung lapangan. Setelah sebentar menikmati nasi kuning dan goyangan penyanyi dangdut, kami pun segera ke depan gedung dan saling bertegur sapa dengan para brother yang lain. Pada saat kami sedang menikmati jajanan, terlihatlah bro Dinar melintas di lobby gedung. Rupa-rupanya beliau hendak pulang ke Jakarta bersama sang istri. Jadilah beliau kali ‘todong” untuk berfoto bersama pasukan bogorianz.
Pemotongan nasi kuning dan do'a bersama
Sirine and strobo? No Way! Bongkar Habis!
Menjelang sore, kita pun sepakat meninggalkan acara. Tapi kita tidak langsung pulang ke Bogor, melainkan siggah kembali di rumah bro Ale. Di sini rombongan terbagi dua. Sebagian hendak kembali ke rumah bro Ale, sebagian lagi rupanya hendak berjalan-jalan menikmati suasana kota Bandung.
Nyawer Time!
Peserta rombongan yang ikut ke rumah bro Ale, adalah saya, bro Farhan, bro Uchu, bro Dani, bro Ical, bro Yudi dan bro Eno. Ikut bersama kami seorang brother dari PATRIC yaitu bro Genta. Jadilah sekitar jam 4-an sore kami pun kembali meluncur meninggalkan gedung dan tenggelam lagi dalam pusaran lalu lintas kota Bandung yang masih padat. Untunglah udara sudah tidak begitu panas lagi. Bersama-sama kami rupanya meninggalkan lokasi pula bro Stephen Langitan HTML Jak Sel, yang blog-nya seringkali saya kunjungi. Jadilah sore itu para bogorianz kembali menikmati suasana kota Bandung yang dari sisi kepadatan rupanya tidak jauh berbeda dengan Jakarta.
Di tengah perjalanan terjadi trouble pada tigy bro Ale. Mendadak si tigy ngambek tidak mau jalan.
Keep Brotherhood In The City Traffic!
Di kick starter berulang kali oleh yang punya sampe kringetan tetap tidak mau jalan. Akhirnya di tepi jalan, di tengah lalu lintas kota Bandung yang ramai kami berhenti sejenak mencoba mengatasi trouble pada tigy bro Ale. Untunglah trouble pada tigy bro Ale segera dapat diperbaiki. Problemnya ternyata pada busi yang minta diganti. Perjalananpun dilanjutkan kembali.
Kecapean Di Rumah Bro Genta.
Tetapi tujuan rupanya berubah. Yang tadinya akan ke rumah bro Ale menjadi ke rumah bro Genta. Sedangkan bro Uchu dan bro Ale tetap pada tujuan semula, karena tigy bro Uchu dititipkan disana. Jadilah sore itu kami bercengkrama dan beristirahat di rumah keluarga bro Genta yang ramah, sambil menumpang sholat Maghrib dan Isya. Menjelang Isya bro Uchu dan bro Ale tiba di rumah bro Genta. Selepas Isya kami pun berpamitan kepada keluarga bro Genta karena akan kembali ke Bogor.
GO HOME.
Perjalanan kembali ke Bogor ternyata masih harus melewati kepadatan lalu lintas kota Bandung yang masih ramai. Maklum malam minggu. Kamipun terpaksa membatasi kecepatan. Beberapa kali rombongan harus mengerem mendadak dikarenakan banyaknya motor dan kendaraan lain yang melintas dan menyebrang sembarangan. Setelah lepas dari kota Bandung perjalanan pun terhitung lancar tapi tetap harus waspada karena jalan banyak dilalui truk dan bus besar. Menjelang puncak bro Ale dan bro Dani meluncur cepat mendahului barisan dan lepas dari formasi turing, sehingga tidak bisa beristirahat sejenak bersama kami di sebuah warung indomie di daerah puncak.
Indomie Dan Kopi Susu, Makanan Pokok Para Bikers!
Ada kurang lebih 1 jam kami beristirahat di warung indomie sambil menunggu hujan reda yang turun di kala kami sedang menikmati indomie. Setelah itu kami pun melanjutkan perjalanan pulang kami. Di daerah Cisarua saya melepaskan diri dari formasi menuju rumah, sedangkan lainnya tetap meluncur ke bawah ke kota Bogor menuju kediaman masing-masing……
Special thanks to :
- Bro Ale yang mempersilahkan rumahnya jadi pemberhentian di kota bandung, juga atas buah alpuket di depan rumahnya yang disogrokin para bogorianz.
- Bro Genta Patric yang ketempatan rumahnya buat sholat Maghrib dan Isya, juga atas kopi susu dan kue kipasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar