Jumat, 01 Januari 2010

HTML, HUT BMC , Happy New Year 2010!

31 Desember 2009 - jam 19:00, sebuah SMS menerobos hape saya. Rupa-rupanya dari bro Uchu, bunyinya : All bogorianz, diharapkan entar malam ngumpul di ILP jam 9 utk menghadiri HUT BMC. Tolong forward ke yang lain. BMC merupakan komunitas motor yang anggotanya kalau tidak salah adalah karyawan-karyawan rumah sakit Bogor Medical Center. Membaca nama BMC , pikiran saya tertuju ke bro Farhan dan bro Ari. Mereka memang HTML bogorianz yang juga anggota BMC, maklum mereka memang bekerja di rumah sakit tersebut. Waduh, undangan di malam tahun baru? Tapi saya berfikir, seperti malam-malam tahun baru yang lalu, saya memang selalu “angrem” di rumah, sepertinya nggak ada salahnya kalau malam tahun baruan ini saya mencoba mencari pengalaman baru keluar. Setiap malam tahun baruan saya memang malas keluar. Karena selain umur yang sudah tidak muda lagi (mau nyari apa lagi hayo?), kondisi jalan raya puncak di mana saya tinggal pasti bakalan puaaadat! Kebayang kan kalau macet sambil bawa si tigy? Lengan kiri bakalan pegel mbejekin kopling!


 Tapi niat untuk mencari pengalaman sambil melepas kangen dengan para brother bogorianz membuat saya akhirnya memutuskan untuk meluncur menghadiri undangan tersebut. Setelah memanaskan tigy merah saya, sekitar jam 20:00 saya pun keluar rumah meluncur menyusuri jalan raya puncak dengan tujuan ILP di depan rumah sakit salak, Bogor. Dan ajaibnya perjalanan dari Cisarua menuju Ciawi ternyata lancar, hanya sedikit tersendat di beberapa titik rawan kemacetan. Itupun cepat terurai karena banyaknya petugas dari kepolisian yang mengatur lalu lintas di sepanjang jalur puncak. Cuaca pun cerah ceria, setelah dari siang kota bogor diguyur hujan. Bunyi petasan, ledakan kembang api ditambah deru kendaraan dan bunyi klakson menemani perjalanan saya.

Akan tetapi….. kemacetan yang sebenarnya (dan benar-benar parah) ternyata sudah menunggu saya. Kemacetan yang ancur-ancuran itu terjadi menjelang bioskop Tajur sampai percabangan jalan di depan mal Ekalokasari. Tidak ada kecelakaan, tidak ada proyek ataupun penyempitan jalan, jadi kesimpulan saya, kemacetan itu terjadi dikarenakan volume kendaraan (terutama roda dua) yang memang ruarr biasaa banyaknya. Benar-benar menumpuk, baik di jalur naik ataupun turun. Dalam kondisi itu, salut buat para bapak ibu polisi yang dengan profesional dan sabar mengatur lalu lintas di malam tahun baru itu.
Puncak pas liburan, siang-malam macet! 

Dalam kemacetan yang parah dan si tigi melangkah sejengkal demi sejengkal (kadang-kadang saya malah mematikan mesin, dikarenakan saking lamanya kemacetan), segera saya kontek bro Uchu untuk melaporkan jika saya bakalan lama terjebak dalam kemacetan ini, tidak akan bisa on time di tikum jam 21:00. Akhirnya saya memutuskan, jika sudah terlepas dari belitan kemacetan ini, saya akan langsung meluncur ke lokasi undangan di Situ Tonjong, Parung. Di tengah kemacetan bak wartawan profesional saya sempat mengambil beberapa foto situasi kemacetan. Saya pun iseng memperhatikan para mengendara motor lainnya di kiri kanan saya yang sedang sama-sama menikmati kemacetan. Banyak komunitas dan klub motor (terutama dari Jakarta) yang menuju puncak, banyak juga pasangan muda-mudi yang terjebak kemacetan sambil berpelukan mesra, banyak juga keluarga yang bepergian di malam itu. Pokoknya suasananya meriah weh! Saya perhatikan kesadaran akan kelengkapan berkendara yang aman sudah banyak diterapkan para biker di malam itu. Helm buat biker dan boncenger, spion, dan kelengkapan kendaraan yang lain lengkap terpasang. Saya pun jarang mendengar derum knalpot racing dan bunyi sirine yang memekakan telinga. Rupanya mereka sudah banyak tersosialisasi dengan UU lalu lintas no. 22 tahun 2010 yang sedang digembar-gemborkan pak polisi.

Waktu tempuh yang bisa tembus dalam dua menit itu, akhirnya terlampaui dalam waktu 1 jam-an! Ampun deh! Setelah lepas dari kemacetan saya segera ngibrit memacu si tigi agak kencang melaju ke arah Baranangsiang, plasa Jambu Dua, terus bablas melaju ke arah Parung. Di saat memacu si tigy sempat ada seorang brother dengan bajaj pulsarnya bermain klakson dengan saya. Rupa-rupanya dia melaju ke arah yang sama dengan saya, hanya di sekitar cilendek dia membelokkan motornya ke kiri…..

Setelah lebih kurang 10 menit melaju di jalan raya Parung saya mulai kebingungan menemukan lokasi Situ Tonjong. Untung keadaan jalan raya Parung yang biasa sepi, malam itu terlihat ramai dengan lalu lalang kendaraan. Maklum malam tahun baru. Akhirnya setelah tidak malu bertanya pada abang-abang ojek dan kontek-kontekan dengan bro Uchu dan bro Farhan, akhirnya saya dengan sukses menemukan rumah yang yang menjadi lokasi acara, yaitu rumah salah seorang brother BMC, bro Ahmad. Sebelumnya saya sudah ditungguin bro Farhan di mulut gang yang khawatir kalau saya nyasar. Di sana sudah banyak berkumpul para brother dari BMC. Dari banner yang terpasang di depan rumah saya baru ngoh, rupanya hari lahir BMC memang pada tanggal 1 Januari, dan kali ini merupakan ulang tahun yang pertama.
Welcome to BMC, brother!

 Bogorianz yang sudah hadir di sana saya lihat ada bro Donna, bro Kiki dan sang istri, bro Uchu, bro Farhan dan bro Yudi. Mereka tampak sedang berbincang mesra dengan tuan rumah dan para brother BMC lainnya. Segera saya pun bergabung dengan mereka dan terlibat dalam canda tawa dengan sponsor bro Donna, dimana ada dia disitu ada tawa! Makanan pun penuh terhidang. Nasi kuning, asinan, gorengan ditemani kopi panas membuat suasana tahun baru itu terasa sangat akrab. Setelah ada 30 menit-an saya bergabung, bro Donna dan bro Kiki dan istri mohon diri terlebih dahulu. Sedangkan saya dan yang lainnya masih melanjutkan obrolan.
Bogor biker brotherhood......

Di tengah obrolan, tiba-tiba seorang brother BMC menyalami kami semua. Kami kira dia mau berpamitan pulang, rupa-rupanya di menyalami kami karena memberikan ucapan selamat tahun baru. Oalahhh…. Rupa-rupanya tak terasa jam 12 malam sudah tiba. Jadilah, malam itu saya merayakan detik-detik perpindahan tahun bersama para bother bogorianz dan BMC. Tidak lama kemudian, datang beberapa brother dan sister dari komunitas motor bajaj pulsar. Terlihat suasana malam itu begitu akrab. Kami semua merasa sejiwa sebagai sesama biker kota Bogor. O ya, menurut bro Farhan, seharusnya diundang juga klub MABORT, akan tetapi malam ini mereka rupanya mempunyai agenda tersendiri, sehingga tidak bisa hadir.

Setelah malam semakin larut, akhirnya saya, bro Uchu dan bro Yudi, memutuskan untuk berpamitan, sedang bro Farhan masih tinggal, maklum dia kan itungannya masih tuan rumah he… he…. Segera saja kami bertiga meluncur dengan tigy masing-masing meninggalkan kediaman bro Ahmad, melaju di jalan raya Parung menuju Bogor. Di kisaran Cilendek, mereka berdua berbelok kanan meniggalkan saya yang terus meluncur ke arah pusat kota bogor. Kembali saya bersolo riding menembus lalu lintas kota Bogor yang baru saja merayakan pergantian tahun. Suasana jalan mash meriah, lalu lintas masih ramai tapi lancar. Di sekitar tugu kujang, saya berhenti sejenak guna mengambil foto suasana meriah malam itu.
Tugu Kujang at New Year Night..... 

Jalur Baranangsiang, Tajur (yang sudah lepas dari macet), Ciawi, Gadog, Megamendung saya lalui dengan lancar. Dan….. kembali kemacetan menjebak saya menjelang Cisarua, padahal rumah tinggal sekilo lagi, hiks….! Akhirnya pengalaman terjebak kemacetan pun kembali terulang….. Sejengkal demi sejengkal saya memainkan gas dan kopling si tigy merayap bersama ratusan (atau mungkin ribuan) pengendara motor yang lain. Saya lihat bapak dan ibu petugas polisi masih tangguh mengatur para pemakai jalan. Akhirnya setelah 30 menitan terjebak kemacetan, di depan hotel USSU, saya bisa juga berbelok ke kanan menuju gang ke arah rumah. Sampai di rumah saya lirik jam dinding menunjukkan pukul setengah tiga. Istri dan anak sudah pules tertidur. Dalam hati saya berbisik kepada mereka, selamat tahun baru, honey……….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar