Setinggi apapun ombak yang bergulung
Sedalam apapun laut tersebrangi
Sejauh apapun benua terlewati
Suatu saat dia harus berlabuh dan membuang sangkar
................di sebuah pelaminan
(Herry Wongkeb, Mei 2010)
Alkisah di sebuah kerajaan yang adil makmur sentosa, yaitu kerajaan Cikaret Raya, bertahtalah seorang raja yang arif bijaksana bernama Raja Dony Dwihandono. Sosoknya tinggi besar gagah perkasa dengan wajah yang tegas dan mengguratkan sisa-sisa ketampanannya di masa muda. Maklum, yang mulia raja kini sudah berusia 70-an tahun. Dia dicintai segenap warga kerajaan karena mampu membawa rakyatnya ke kehidupan yang penuh kedamaian dan kesejahteraan, tak ada korupsi, kolusi, nepotisme apalagi kasus pajak! Hanya saja, akhir-akhir ini wajah sang raja seperti bermuram durja. Setiap hari, sang raja selalu terlihat melamun seperti sedang memikirkan sebuah persoalan yang sangat pelik. Hal ini diketahui oleh sang Mahapatih Sonay, tangan kanan sekaligus panglima perang kerajaan. Sebagai orang yang berpengalaman dan sudah kenyang makan asam garam kehidupan, sang mahapatih sebetulnya paham dengan apa yang sedang mengganggu pikiran sang baginda raja.
Sang Mahapatih tahu bahwa baginda raja sedang memikirkan putra tunggalnya, calon pewaris tunggal tahta kerajaan, pangeran Dona Pramana. Pangeran muda ini memiliki sosok yang tidak jauh berbeda dengan sang ayahanda. Berwajah tampan, berperawakan tinggi besar dan sedikit lebar. Hanya saja, tabiat sang pangeran muda Dona sedikit berbeda dengan sang raja. Walaupun dari sisi pengetahuan, sang pangeran merupakan pemuda yang cerdas, cerdik pandai cendekia, maklum sang pangeran merupakan jebolan berbagai universitas terbaik di luar negeri. Maka tidak heran jika diusianya yang masih relatif muda, sang pangeran sudah mempunyai jabatan strategis sebagai direktur utama di berbagai perusahaan multi internasional milik keluarga kerajaan, dari perusahaan gas negara, perusahaan kemasan air minum hingga berbagai perusahaan kebutuhan pokok strategis lainnya.
Berbagai julukan pun disandang oleh sang pangeran yang menjadi idola gadis-gadis di dalam dan di luar kerajaan ini. Kalangan dekat menjulukinya pangeran gorila karena sosoknya yang tinggi besar dan gagah perkasa itu. Teman-teman sang pangeran menjulukinya pangeran kuning karena kesukaan sang pangeran terhadap warna kuning. Dari mobil jaguar, motor harley davidson, motor honda tiger, cat kamar tidur, sarung bantal, sprei dan hordeng jendela semuanya berwarna kuning. Juga baju-baju indah yang dikenakan sehari-hari pun bernuansa kuning. Bahkan jika sang pangeran mengangkat tangannya, akan terlihat jika bulu keteknya pun dicat kuning!
Kehidupan sang pangeran penuh dengan hura-hura....
Di awal diceritakan jika sang pangeran memiliki tabiat yang sedikit berbeda dengan sang ayahanda. Jika sang raja berminat kepada bidang politik dan pemerintahan, maka sang pangeran lebih banyak mengisi waktu luangnya dengan berhura-hura. Turing dan karaoke-an sampai pagi adalah hobby-nya. Maka tak heran jika dikeseharian sang pangeran, waktunya lebih banyak digunakan untuk mengutak-atik dan memodif motor tunggangan kesayangannya, honda tiger 200cc. Sang pangeran pun merupakan ketua klub motor yang bernama “hate meler” yaitu sebuah klub motor elit yang hanya beranggotakan putra-putra bangsawan kerajaan.
Mengenai hobby-nya itu, sang raja tidak terlalu merisaukannya, karena beliau maklum dengan jiwa muda sang pangeran yang sedang panas-panasnya itu. Satu hal lain yang membuat sang raja risau adalah karena diusianya yang semakin matang itu, sang pangeran belum juga memikirkan untuk segera berumah tangga. Karena selain sang raja ingin segera menimang cucu, beliau juga memikirkan alasan politis agar setelah menikah, sang pangeran segera menggantikannya sebagai raja.
Sang pangeran bukannya tidak tahu akan keinginan sang ayahandanya itu. Hanya saja, sampai sekarang, sang pangeran belum juga menemukan tambatan hati yang cocok di hatinya. Padahal sudah tidak terhitung lagi berapa banyak gadis-gadis yang patah hati karena ditolak cintanya oleh sang pangeran. Dari mulai wanita karir, artis baik perawan tingting ataupun janda, hingga fans cewek di akun facebook-nya yang jumlahnya ribuan. Semuanya tidak mampu membuat luluh hati sang pangeran.
Hingga suatu saat, dalam perjalanan turing ke sebuah kerajaan tetangga, kerajaan Cilangkap Raya, hati sang pangeran tertambat kepada seorang gadis rupawan. Gadis itu tak lain dan tak bukan adalah putri kerajaan tetangga, bernama putri Andian. Rupa-rupanya cinta sang pangeran pun laksana gayung bersambut. Sang putripun terpesona dengan ketampanan sang pangeran. Singkat kata, terjalinlah jalinan asmara diantara keduanya. Dari mulai bertemu langsung, chating, e-mail hingga facebook-an. Hanya ada satu hal menjadi halangan cinta mereka. Kerajaan Cikaret Raya dan Cilangkap Raya memiliki hubungan yang tidak harmonis. hal itu dikarenakan kerajaan Cilangkap Raya sering mengakui budaya Cikaret Raya sebagai miliknya, seperti kesenian reog, batik dan lain-lainnya. Bahkan makanan asli kerajaan Cikaret Raya yaitu gemblong pun diakui sebagai makanan asli kerajaaan Cilangkap Raya. Hal itulah yang sering membuat sang raja Dony murka. Kalau saja tidak dihalang-halangi oleh sang mahapatih Sonay agar bersabar, mau dihabisi saja kerajaan tetangga itu.
Akan halnya raja Cikaret Raya, yaitu raja Kinoy seolah tidak mau tahu, walaupun sebenarnya dia tahu hubungan putrinya dengan sang pangeran, tapi dibenaknya sebenarnya sedang memikirkan sebuah rencana.
Kembali kepada perjalanan cinta sang pangeran. Kedua sejoli itu tidak ambil pusing dengan persoalan politik diantara kedua kerajaan. Hingga suatu ketika, di kerajaan Cilangkap Raya diadakan kejuaraan rally tingkat dunia, yaitu “rally nyaris-dahar”. Rally ini sudah terkenal akan keangkerannya, dikarenakan harus melewati rute-rute yang sangat ganas di daerah kerajaan Cilangkap Raya. Dari mulai padang pasir, rawa-rawa hingga pasar tumpah dan pasar kaget! Dan perlombaan tahun ini ada kejutan, karena sang pemenang akan dikawinkan dengan sang putri kerajaan, putri Andian.
Begitu mendengar berita adanya kejuaraan rally itu, hati pangeran Dona Pramana kembang kempis seperti tabung kehabisan gas. Hantinya gundah antara senang dan khawatir. Senang karena jika dirinya menjadi pemenang, tidak ada alasan lagi bagi siapapun dalam mendapatkan sang pujaan hatinya. Akan tetapi dia juga khawatir jika mengingat peserta-peserta lain dari kerajaan tetangga yang tidak kalah hebat. Apa yang terjadi seandainya dia tidak bisa menjadi pemenang? Seakan langit akan runtuh di atas kepalanya, akibat hati yang memendam kecewa.
Segera saja dia mencurahkan segenap isi hatinya kepada mahapatih Sonay. Antara dia dan sang mahapatih memang dekat seperti kepada sang ayahanda raja. Maklum sang mahapatih jugalah yang ikut mendidik dan menurunkan beragam kesaktian kepada sang pangeran. Sang mahapatih jugalah yang selalu mengawal sang pangeran jika pergi dugem atau karaoke-an hingga pagi. Setelah sang pangeran mengungkapkan kegalauan hatinya, sang mahapatihpun memutar otak. Karena satu-satunya jalan untuk mendapatkan sang putri Andian adalah sang pangeran harus memenangkan kejuaraan rally tersebut. Setelah sang mahapatih Sonay bersemadi selama 3 hari 3 malam dengan disertai puasa mutih, tidak makan nasi tapi bubur ayam sih boleh, maka turunlah wangsit agar sang pangeran menemui seorang begawan sakti mandraguna yang berada di pertapaan puncak gunung Cilendek yaitu begawan Rashim.
Maka, setelah memantapkan hati dan membulatkan tekad, dengan ditemani sang mahapatih, sang pangeran pun segera mempersiapkan diri guna menemui sang begawan. Setelah berpamitan dengan sang ayahanda, berdua mereka pun memacu motor masing-masing menuju gunung Cilendek yang berada di wilayah timur kerajaan. Sang pangeran, seperti biasa mengendarai honda tiger kuning-nya dan sang mahapatih mengendarai honda CB yang sudah dimodif chooper. Tidak lupa semua perbekalan, terutama makanan pun memenuhi box maxia sang pangeran. Dalam perjalanan pun mereka mampir di sebuah warung soto langganan sang mahapatih yang bernama Kuali-qu guna menambah perbekalan.
Medan berat pun ditempuh guna menemui sang begawan. Beragam medan berat dari mulai padang pasir, padang rumput, padang lumpur, dan tanjakan berbatu-batu digilas dengan penuh semangat terutama oleh sang pangeran. Maklum, dia tidak mau kalah dalam perlombaan nanti guna mendapatkan buah hatinya. Sang mahapatihpun mengikuti dengan kewaspadaan penuh guna menjaga keselamatan junjungannya itu. Setelah melakukan perjalanan selama 2 hari 2 malam akhirnya sampailah mereka di pertapaan sang begawan. Tampak sang begawan Rashim sudah menyambut kedatangan mereka berdua, karena sebelumnya sudah di SMS sang mahapatih dari perangkat blackberry-nya. Dan sang begawan yang sudah maklum dengan kedatangan mereka berdua segera menggandeng tangan sang pangeran memasuki pertapaan, sedang sang patih segera berlari-lari lewat pintu samping sibuk mencari toilet karena sudah kebelet pipis!
Sang pangeran pun menceritakan permasalahan yang dihadapinya yang diterima oleh sang begawan dengan tersenyum simpul. Setelah terdiam dan memejamkan mata, sang begawan tanpa berkata-kata masuk ke bagian dalam pertapaan. Tinggalah sang pangeran dan sang mahapatih berdua menunggu dengan tidak sabar di ruang tamu pertapaan. Akhirnya setelah menunggu kurang lebih 30 menit, keluarlah sang begawan dengan membawa sesuatu di tangannya. Sang pangeran dan sang mahapatih menatap benda di tangan sang begawan dengan tanpa berkedip. Benda itu adalah sebuah botol berwarna hijau dengan cairan di dalamnya. Sang begawan sakti itupun menyerahkan botol tersebut sambil memberikan pesan bahwa cairan itu nanti pada saat balapan, setengahnya dicampurkan ke tangki bahanbakar, setengahnya lagi harus diminum. Setelah mengucapkan terima kasih, berdua mereka pun kembali ke istana kerajaan.
Dan hari perlombaan pun tiba. Sesuai petunjuk sang begawan Rashim, sang pangeran pun memasukan setengah cairan di dalam botol ke dalam tangki motor honda tiger kuningnya dan meminum setengahnya lagi. Tanpa memperdulikan lagi akan rasanya yang seperti campuran semur jengkol dan bir pletok itu, sejurus kemudian sang pangeran pun sudah berkonsentrasi pada perlombaan rally yang bakalan dihadapi. Setelah bendera start dikibarkan, perlombaan pun dimulai. Ternyata berkat ramuan sakti pemberian sang begawan Rashim, kendaraan sang pangeran melaju bak roket. Tarikan awal, menengah dan atas benar-benar bertenaga. Stamina sang pangeran pun seperti tidak mengenal lelah, tetap fit dan konsentarsi walaupun rally berlangsung selama 3 hari 3 malam dengan menempuh medan yang sangat ekstrim. Saingan sang pangeran pun bukan pembalap kemarin sore. Tercatat ada nama Valentino Korsi, Dani Perkosa, Jorge Loh Rinso dan Simoncelat yang semuanya merupakan juara-juara bertahan di perlombaan sebelumnya. Dan berkat ramuan sakti sang begawan itu, seperti para pembaca duga, sang pangeranlah yang sampai di garis finish paling cepat meninggalkan lawan-lawannya di belakang. Dan berarti pula sang pangeranlah yang berhak mendapatkan sang putri. Tidak terperi kebahagiaan mereka berdua, karena berkat perjuangan sang pangeran, impian mereka untuk menjadi sepasang suami istri bisa tercapai. Sang raja Kinoy pun tidak bisa berkata apa-apa, padahal niatnya semula adalah untuk mempermalukan sang pangeran seandainya sang pangeran kalah dalam perlombaan itu.
Sang mahapatih yang penasaran dengan ramuan sakti sang begawan segera menghubungi sang begawan melalui yahoo masanger, dan berikut percakapan mereka :
-Maaf sang begawan, bolehkan saya tahu ramuan apa yang diberikan oleh sang begawan hingga motor dan stamina sang pangeran begitu luar biasa dalam perlombaan itu.
+Terus terang mahapatih, sejak kedatangan kalian berdua dan sang pangeran mengungkapakan masalahnya tempo hari, hamba sejatinya juga tidak tahu bagaimana memecahkan masalahnya karena hamba bukan orang AHASS yang paham masalah motor honda. Hamba hanya sekedar memotivasi sang pangeran agar menemukan kepercayaan dirinya. Di saat hamba di dalam pertapaan sebenarnya hamba bingung harus berbuat apa. Mendadak tatapan mata hamba tertuju kepada sebuah botol hijau berisi cairan yang seolah-olah begitu saja ada dibawah semak-semak taman pertapaan. Tanpa pikir panjang hamba serahkan saja botol itu kepada kalian berdua dan hamba katakan bahwa itu adalah ramuan sakti.
-Maksud begawan apakah botol hijau itu berada di semak-semak di bawah pohon jambu biji di pertapaan?
+Lo (kaget) bagaimana mahapatih bisa tahu?
-Oh my godness (kaget juga)Begawan masih ingatkah, tempo hari waktu kami berdua sampai di pertapaan sang begawan, saya kan sangat kebelet pipis. Karena toilet pertapaan tidak kunjung saya temukan, dan saya melihat sebuah botol hijau, maka aku pipis di dalam botol hijau itu dan botolnya aku sembunyikan di bawah semak-semak dekat pohon jambu biji!
+(diam)
-(diam juga)
Dan setelah beberapa detik…..
-HUA…HA….HA….HA……HAAAAAAHHH….HA…HHHHHHHHAAAHHHH…!!!!
+HUA..HAH…HA….HA..HA…HA….HA…HAAAAHHHH… HAAA….HAAAHHHHHH….!!!!
Akhirnya rahasia itu hanya mereka berdua yang tahu. Sang pangeran dan sang putripun melangsungkan perkawinan yang sangat meriah pada tanggal 17 Jumadil awal tahun 1431. Kedua kerajaan itupun akhirnya bersatu dengan sang pangeran Dona Pramana menjadi raja muda. Berikut adalah foto-foto perkawinan mereka.
Tangis bahagia sang mempelai.
Ssssst, organ tunggal sudah siap nih...
Kakanda jangan turing melulu ya..........
Kakanda genit ih, nyosornya entar malem aja napa?
Hate meler punya gaya!
Sang mahapatih memberi titah.......!!!
Sang raja sedang udud didampingi permaisuri
Tetep aja dikerjain!
Wah paragh.. kemaren di bilang bapaknya uchu, sekarang dibilang bapaknya donah.. :D
BalasHapusBTW bagus pak ceritanya.. hehehehe