Gak tega ngeliatnya!
Beberapa waktu yang lalu saya pernah menulis mengenai hal-hal yang harus diperhatikan jika kita membonceng anak kecil (artikel komplitnya bisa klik disini) eh, sebuah kejadian menimpa salah satu murid TK saya. Kejadiannya persis yang saya khawatirkan dalam tulisan tersebut, yaitu bahaya membawa anak kecil dengan menempatkannya di dek depan sebuah motor matic. Saya bayangkan, Dia berdiri dengan gembira sambil berpeganganan di area sekitar stang tanpa menyadari bahaya yang mengintainya, demikian juga kakaknya, sang rider. Begitu motor direm, entah itu karena ada lubang di jalan, nenek-nenek nyebrang atau apalah, tentu saja sang anak akan terlempar tanpa sempat ditahan.
Jika kendaraan melaju pelan, barangkali dia hanya akan terbentur area sekitar stang. Tapi dari lukanya (ketika sudah masuk sekolah lagi setelah seminggu absen) saya merasa bahwa motor melaju dengan speed cukup lumayan. Setelah masuk sekolah saya perhatikan lagi lukanya. Hampir separuh wajahnya, terutama disekitar pipi dan pelipis lecet habis. Sebuah bagian luka masih terlihat belum cukup kering, tapi sudah memungkinkan dia untuk ke sekolah dan berolahraga lagi dengan saya. Wajahnya yang polos seperti tidak perduli lagi dengan bekas lukanya yang dalam 2 bulan mungkin sudah tidak akan membekas lagi tapi tentu saja akan meninggalkan kenangan pahit bagi papah, mamah dan juga saudaranya. Tentu saja, saya berharap bahwa ini menjadi pelajaran penting tidak saja bagi keluarganya agar lebih berhati-hati tapi juga buat semua orang.
Beberapa poin tambahan guna melengkapi artikel yang sudah pernah saya tulis dahulu diantaranya :
1. Penyesalan selalu datang belakangan. Jangan sampai penyesalan menimpa kita semua akibat tindakan ceroboh yang menggampangkan kondisi saat berkendara. Tidak ada alasan sudah jago lah, jarak yang dekat lah, nggak bakalan ada apa-apa lah dan sejuta lah lainnya. Saat mengendarai sepeda motor, tidak ada yang tahu, bahkan pengendara yang paling jago sekalipun, kapan dia harus mengerem mendadak, kapan ada kucing atau ayam nyebrang dan kapan ada orang gila yang belok tanpa lampu sen. Intinya adalah persiapan. Persiapan diri sendiri dan persiapan menghadapai tingkah laku orang lain di jalan raya yang seperti saya tulis tadi, lumayan “gila”. Persiapkan motor anda, keselamatan anda dan boncenger serta tentu saja persiapkan kedewasaan, skill, mental dan fisik anda.
Anda tak akan tahu bakalan berakhir dimana....!!
2. Jangan terpengaruh gaya orang. Jangan terpesona dengan mereka yang ngebut dijalan
Raya bak di sirkuit, tanpa mengenakan helm pula. Jangan terus ngiri melihat motor kawan kita dicopot spionnya dengan alasan tambah keren. Jangan merasa ketinggalan jaman jika melihat teman anda mengganti kaca lampu belakang dengan warna putih yang menyilaukan pengendara di belakangnya, atau mengganti lampu sen dengan warna biru atau hijau. Jangan merasa mati gaya melihat teman, sepupu, saudara atau orang di jalan yang mengendarai motornya sambil mendengarkan keong racunnya Jojo-Sinta dari MP3 playernya. Jangan suka meniru pengendara yang menyalip di tikungan dengan kecepatan tinggi. Anda tidak akan tahu, apa yang menanti anda di ujung tikungan, jalanan kosong untuk anda lalui atau malaikat maut yang tersenyum! Buat yang ABG, jangan terbawa ajakan teman untuk ikut balap liar yang benar-benar liar, tidak ada piala atau nama besar disitu, yang ada Cuma kebanggaan sesaat, rumah sakit, kuburan atau hotel prodeo-nya pak polisi. Intinya, anda adalah anda, para rider dewasa yang mendewakan savety riding, no excuse!
Jangan sampai berakhir seperti ini!
3. Takutlah pada berita dan data. Anda tidak takut dengan berita kecelakaan di koran atau televisi, sungguh anda tidak punya perasaan. Atau anda orang yang sangat-sangat tangguh. Internet menjadi media yang lebih transparan dalam menampilkan gambar kecelakaan, tidak seperti televisi atau koran yang lebih “sopan”. Searchinglah gambar di google dengan mengetikan kata “kecelakaan”, “korban kecelakaan”, “tabrakan” atau sejenisnya, maka kepada anda akan ditampilkan reality show paling mengerikan, penuh darah dan mendirikan bulu roma, bukan photoshop, bukan rekayasa. Kecelakaan, baik kecil, sedang atau yang paling mematikan bisa menimpa siapa saja.
4. Terakhir, sebuah pepatah dari para pengendara bijak : “speed is nothing, savety is everything”.
Salam biker…..!
Wrote by : Herry Wongkeb
Image source :
- http://hprasetyo.files.wordpress
- http://pangeransalju1988.blogspot.com
- http://www.maubilangapa.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar