Asyik, ya, mungkin kata inilah yang paling tepat untuk menggambarkan suasana turing ramadhan kali ini. Bagaimana tidak, di setiap pemberhentian selama turing memang diadakan kegiatan yang asyik dan menjadi favorit Bogorianz. Kegiatan itu apalagi kalau bukan makan, gegares atau memamah biak he… he… Maka pantaslah kalau turing ini disebut juga sebagai turing kuliner!
Sepertinya memang tidak ada hubungannya antara turing dan bulan suci ramadhan. Tetapi kalau mau dihubung-hubungkan ya pasti bisa. Semisal bahwa pelaksanaan turing ini bertepatan dengan bulan suci ramadhan. Dan seperti HTML pusat yang mempunyai agenda rutin berupa Turing Napak Tilas, HTML Bogor alias Bogorianz juga mempunyai agenda rutin berupa turing ramadhan, selain tentunya ada turing halal bilhalal, turing awal tahun, turing akhir tahun, turing tengah tahun, dan turing bertahun-tahun, halllaaaahhh……!! Dan memang secara kekeluargaan, turing ini menjadi momen mempererat tali silaturahmi sesama Bogorianz. Member lama, member baru, member yang sering kopdar, jarang kopdar, member muda sampai member aki-aki berkumpul memeriahkan turing ini. Turing juga menjadi momen evaluasi, diskusi dan intropeksi mengenai banyak hal di Bogorianz, baik kepengurusan, organisasi hingga diskusi savety riding dan HSRT.
Gambaran betapa asyiknya turing ini terlihat dari update status facebook para Bogorianz pada setiap waktu istirahat di rest poin. Ada juga yang menuliskan setelah mereka tiba di rumah. Ingin mengetahui seperti apa komen mereka? Berikut saya co-pas untuk anda :
- Sukses turing ramadhan.....salute buat bogorianz tetep kompak....... (bro Irfan).
- ih digin buanget mlm dsukabumi ni....tp mlm ni lg istrht mkn mlm ni ma html bogorianz........seruuuu buuaaangettt (bro Riziki).
- Masih kebayang moment Salabintana - Cianjur, hiiiiii....Amit2!!! (bro Indra).
- What a ride......can reach 140 km/hour for the 1st time. Huahahaha....... (bro Indra)
- Wishing there will be no rain tonight....coz I am gonna ride under the moonlight!!!! (bro Indra).
Cukup seru bukan? Nah, berikut liputan lengkapnya :
Sekitar jam sore petang ditemani cuaca mendung dengan sedikit gerimis, saya sudah sampai di Taman Kencana, Bogor. Di sana sudah menunggu bro Kiki dengan tiger merahnya. Suasana Taman Kencana sore menjelang buka puasa itu terlihat sangat ramai dan meriah. Di sekitar taman sudah penuh dengan penjual jajanan yang menawarkan aneka rupa jajanan berbuka puasa dari yang ringan seperti kolak, es campur, biji salak hingga makanan berat seperti bubur, mie ayam, sate, bakso dan lontong sayur. Yang mau lebih private dan menikmati suasana, di sekitar taman juga banyak bertebaran café dan rumah makan. Suasana sekitar Taman Kencana pun meriah dengan para pengunjung yang sebagian besar berusia muda itu. Tidak lama kemudian muncul bro Dorri dan bro Aryo. Akhirnya di sebuah halaman café, berkumpulah para Bogorianz lainnya. Ada bro H.O., bro Irfan, bro Agil, bro Oqi, bro Hendri, bro Ega beserta boncenger dan bro Epen.
Karena di Taman Kencana hanya merupakan tikum saja, kami pun membatalkan niat untuk berbuka puasa di sini. Setelah sekitar 15 menit menunggu dan tidak ada Bogorianz lainnya yang muncul, maka kami pun segera menaiki tiger masing-masing dan meninggalkan Taman Kencana menuju rumah makan Joglo, Ciawi sebagai tempat berbuka puasa yang “resmi”. Perjalanan ke arah Ciawi “dimeriahkan” dengan hujan lebat yang mulai turun di sekitar terminal Baranangsiang. Formasi pun bercerai berai ditengah guyuran hujan dan lalulintas kota Bogor yang sangat padat menjelang jam buka puasa itu.
Taman Kencana, tikum 1, sebelum diguyur hujan......
Setelah sekitar 20 menit menembus guyuran hujan sepanjang jalan menuju Ciawi, akhirnya kami tiba di rumah makan Joglo. Dan ajaib, daerah sekitar Ciawi terang benderang alias nggak ada basah-basahnya. Wah, berarti hujan tidak merata nih! Di tempat ini makin banyak Bogorianz yang bermunculan. Ada bro Doni - Korwil kita, bro Farhan, bro Jacko, bro Dona (yang habis diseruduk bebek! e.. he..), bro Adi, bro Uchu, bro Eko, bro Hassy, bro Sony, bro Ale dan bro Indra. Dan acara bukber alias buka bersama pun dimulai. Dimulai dari sajian kolek pisang, disusul aneka jenis masakan sesuai pesanan para Bogorianz. Menu yang tersedia di rumah makan ini cukup lengkap dari mulai aneka jenis masakan mie, nasi goreng hingga berbagai masakan sea food. Demikian juga dengan minuman. Aneka jenis minuman dingin dan panas bisa langsung dipesan. Jadilah sore itu, rumah makan ini diramaikan dengan riuh rendah gelak tawa para Bogorianz. Segala rupa sajian kuliner di sikat tandas, dari mulai mie ayam, mie goreng, kwetiauw sampai nasi goreng pete atau kambing. Tidak lupa, secara bergiliran, kami melakukan sholat maghrib di sebuah sudut rumah makan. O ya, pemilik rumah makan ini adalah kakak dari bro Uchu seorang Bogorianz ,dan buat saya, ini merupakan kali kedua saya menikmati sajian di rumah makan ini.
Rumah Makan Joglo, Ciawi. Cuma satu kata : mantaaaap....!!
Acara di rumah makan Joglo kelar hingga sekitar 07.30. Selepas itu, kita pun segera bersiap dan 15 menit setelah itu kamipun meluncur memulai turing. Arah pertama adalah Sukabumi. Situasi jalanan dari Ciawi menuju Sukabumi terbilang lancar, maklum selepas buka puasa. Hanya di beberapa titik terjadi kemacetan. Kewaspadaan dituntut ekstra, bukan karena jalanan jelek, tapi karena banyak angkot yang belok mendadak tanpa lampu sen! Di depan, sang SO bro Agil memimpin kami dengan speed sedang sekitar 60-80kpj. Sesekali kami saling berbalas klakson dengan beberapa klub motor yang sedang kopdar di sepanjang jalan Sukabumi ini.
Di bilangan Selabintana, Sukabumi rombongan berhenti di sebuah deretan warung. Tempat ini merupakan rest poin pertama. Dan acara turing kuliner babak kedua pun dimulai. Perjalanan satu setengah jam ternyata membuat perut para Bogorianz kembali berontak. Tak ayal, meja-meja di depan kami pun kembali penuh dengan aneka pesanan makanan dan minuman. Disaat melepas lelah dan menikmati jajanan, muncul 3 orang Bogorianz yang datang menyusul, mereka adalah bro Bedul, bro Irfan dan bro Rashim.
Rest poin 1, Sukabumi. Bogorianz datang, pengunjung bubar!!!
Sekitar jam 10.30, setelah menyantap berbagai jajanan disertai iringan musik para musisi jalanan, perjalanan dilanjutkan kembali menuju rest poin terakhir yaitu kota Cianjur. Perjalanan ke Cianjur kami nikmati dengan santai. Walaupun jalanan terhitung relatif mulus, akan tetapi banyak lubang yang mendadak terlihat dan terkadang mengejutkan kami. Syukurlah sepanjang perjalanan, sejak berangkat dari Ciawi, cuaca sangat cerah. Bahkan cahaya bulan selalu menemani sepanjang perjalanan kami. Tidak terasa setelah sekitar 45 menit memacu tiger masing-masing, akhirnya kami sampai di Cianjur. Sebuah warung sate maranggi menjadi sasaran empuk perut Bogorianz yang tidak kenal penuh ini.
Cianjur. Tiada kata menyerah untuk.....makaaan!!
Dan selanjutnya sudah bisa ditebak, acara turing kuliner ronde ke 3 pun segera dimulai, mengingat warung sate ini pun mempunyai aneka pilihan menu yang menggugah selera. Makanya tidak salah jika saya menyebut turing ramadhan ini sebagai turing kuliner. Beberapa Bogorianz malah sampai memesan dua tiga menu! Selepas urusan perut kelar, sebelum memulai perjalanan balik ke Bogor, diadakan evaluasi. Tidak saja mengenai kekurangan perjalanan turing malam ini, tetapi juga evaluasi mengenai organisasi dan kepengurusan. Evaluasi mengenai turing meliputi kepetugasan dan segala macamnya, sedangkan mengenai kepengurusan diumumkan adanya restrukturisasi. Oleh bro Doni-sang korwil, beberapa pengurus yang kurang aktif diganti atau ditempatkan di bidang yang lebih sesuai. Semua Bogorianz pun manggut-manggut mendengarkan wejangan sang “sesepuh” itu.
"Siraman rohani" sang korwil.
Acara selanjutnya adalah rolling balik ke Bogor. Alhamdullilah perjalanan turun ke Bogor berlangsung lancar. Hanya sedikit terhenti karena ada penggantian busi pada tiger bro Uchu. Selepas itu, perjalanan pun diteruskan kembali. Dan di sekitar pasar Cisarua saya pun melepaskan diri dari formasi dan melambaikan tangan kepada para Bogorianz yang terus meluncur ke arah kota Bogor. See you, guys....!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar